‘Love is like a batik created from many emotional colors, it is a fabric whose pattern and brightness may vary.’

Friday, October 30, 2015

SEJARAH KEKAYAAN BUDAYA INDONESIA “BATIK”

Pada mulanya batik merupakan tradisi yang turun-temurun dari masyarakat Jawa. Terkadang untuk suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang.

Kata batik berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa: amba, yang bermakna 'menulis' dan titik, yang bermakna 'titik'. Walaupun kata batik berasal dari bahasa Jawa, kehadiran batik di Jawa sendiri tidaklah tercatat.

G.P. Rouffaer
G.P. Rouffaer berpendapat bahwa teknik membatik kemungkinan diperkenalkan dari India atau Srilanka pada abad ke-6 atau ke-7. 


J.L.A. Brandes
J.L.A. Brandes, arkeolog Belanda, dan F.A. Sutjipto, sejarawan Indonesia, percaya bahwa tradisi batik adalah asli dari daerah seperti Toraja, Flores, Halmahera, dan Papua.

Prajnaparamita
Adapun detil ukiran kain yang menyerupai pola batik dikenakan oleh Prajnaparamita, arca dewi kebijaksanaan Buddhis dari Jawa Timur abad ke-13. Detil pakaian menampilkan pola sulur tumbuhan dan kembang-kembang rumit yang mirip dengan pola batik tradisional Jawa yang dapat ditemukan kini.

Literatur Melayu abad ke-17, Sulalatus Salatin.
Laksamana Hang Nadim diperintahkan oleh Sultan Mahmud untuk berlayar ke India agar mendapatkan 140 lembar kain serasah dengan pola 40 jenis bunga pada setiap lembarnya. Karena tidak mampu memenuhi perintah itu, dia membuat sendiri kain-kain itu. Namun sayangnya kapalnya karam dalam perjalanan pulang dan dia hanya membawa empat lembar sehingga membuat sang Sultan kecewa. Kemudian keempat lembar kain tersebut ditafsirkan sebagai batik.

History of Java, London, 1817 
Tulisan Sir Thomas Stamford Raffles. Ia memberikan selembar batik yang diperolehnya saat berkunjung ke Indonesia ke Museum Etnik di Rotterdam dan pada awal abad ke-19. Saat itulah batik mulai mencapai masa keemasannya. Sewaktu dipamerkan di Exposition Universelle di Paris pada tahun 1900, batik Indonesia memukau publik dan seniman.

Industrialisasi dan globalisasi
Batik jenis baru muncul, dikenal sebagai batik cap dan batik cetak, Adapun pada batik tradisional yang diproduksi dengan teknik tulisan tangan menggunakan canting dan malam disebut batik tulis. Hugh Clifford merekam industri membatik ini hingga menghasilkan kain pelangi dan kain telepok.

No comments:

Post a Comment